Aku biasa disapa “Bunda Desy”. Kini aku dan suami tinggal di Bekasi. Kesibukan sehari-hari sebagai pegawai kantor dan seorang istri yang mengurus rumah tangga, semuanya biasa kukerjakan sendiri. Usiaku 27th, masih tergolong muda bila dibandingkan dengan kebanyakan ibu rumah tanggal pada umumnya.
Perjuangan menghadapi tantangan yang luar biasa bagi seorang ibu yang baru melahirkan demi anakku agar mengkonsumsi ASI pasca melahirkan itu tidak mudah. Jujur saja sebenarnya aku enggan menceritakan hal ini kepada publik, karena kupikir mungkin tidak semua orang memiliki masalah yang sama.
Tapi ternyata setelah beberapa kali aku coba sharing dengan lingkungan sekitar tentang “Bagaimana Melancarkan dan Memperbanyak ASI” saat itu, Alhamdulillah banyak yang merasa terbantu.
Semoga melalui tulisan ini, akan lebih banyak bunda yang tahu dan paham akan pentingnya menjaga kesehatan, Melancarkan dan Memperbanyak ASI dengan cara yang tepat, khususnya untuk ibu pasca melahirkan.
Pasca Melahirkan Anak Pertama
Diawal tahun 2020 kemarin, pasca melahirkan merupakan tantangan terberat dalam hidup, Anakku yang baru berumur 1 hari belum mendapatkan ASI Pertama/ Kolostrum.
Rasa terpukul, cemas, stres melanda bahkan aku sering menangis. karena memang kata saudara-saudaraku ASI Pertama/ Kolostrum adalah ASI terbaik di awal-awal pasca melahirkan. Setelah 2 hari pasca melahirkan, Alhamdulillah secara alami ASI Kolostrum keluar walaupun hanya hitungan tetes setiap harinya.
1 Bulan Lamanya ASI Kering seperti ini, Sedih sekali setiap mencoba berbagai cara, namun hasilnya tetap sama dan tidak ada perkembangannya.
Mulai dari Pijat laktasi, makan sayur katuk dan sejenisnya Namun, tetap saja ASI ku tidak mencukupi. Setiap malam hari Bayi ku merasa gelisah dan sering menangis karena merasa tidak kenyang minum ASI dan akibatnya Berat badan bayi tidak kunjung naik, malah cenderung turun, karena produksi ASI sedikit dan terhambatnya pengeluaran ASI.
PD pun terasa kempis dan tidak berisi. Aku sudah merasa pasrah, karena sudah berhari-hari ASI keluar sedikit. Sudah berusaha untuk mencoba ASI Booster lain, tapi tidak berefek sama sekali, bahkan cenderung membuatku mual karena rasanya tidak enak, lebih terparah lagi ternyata aku mengalami Alergi, Karena ASI Booster mengandung campuran susu sapi. Sampai pada titik jenuh, aku menyerah dalam 1 Bulan dari awal melahirkan.
Rasa khawatir dan penasaranku tiba, aku coba googling apa akibatnya jika bayi kekurangan ASI atau tidak sama sekali diberi ASI.
Setelah baca artikel, Kaget bukan main ternyata dampak dalam jangka panjang bisa berakibat fatal yaitu bisa mengidap Stunting, dimana kondisi ketika anak lebih pendek dibandingkan anak-anak lain seusianya, atau dengan kata lain, tinggi badan anak berada di bawah standar.
Selain itu, dampak lain dari Stunting juga Meningkatnya risiko obesitas dan penyakit lainnya, Menurunnya kesehatan reproduksi, Kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal saat masa sekolah dan Produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal.
Dampak jangka pendek yaitu, Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian, Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak tidak optimal, Peningkatan biaya kesehatan .
Yang membuatku tercengang adalah Di Asia Tenggara, Indonesia menempati posisi ke-3 untuk jumlah stunting terbanyak. Pada tahun 2017, walaupun jumlahnya turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, masih ada 3 dari 10 balita Indonesia yang mengalami stunting. (*Sumber Buletin Stunting, Semester I 2018)
Stunting terjadi karena kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan, yaitu semenjak anak masih di dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun.
Salah satu penyebabnya adalah kurangnya asupan protein. Stunting pada anak bisa disebabkan oleh masalah menyusui dan tidak mencukupi asupan nutrisi serta protein.
Dititik itu aku sudah sangat putus asa, sering menangis. Waktu, biaya dan tenaga telah banyak dikorbankan namun sama sekali tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan pada kelancaran dan kualitas ASI ku. Aku merasa tertipu dengan banyaknya iklan produk dan informasi yang mengatakan bahwa produksi ASI bisa banyak dan cepat. Seolah mereka memberikan janji kosong yang mumpuni.
Dalam kesedihan mendalam, disetiap renunganku tidak pernah berhenti berdoa agar Tuhan memberiku petunjuk agar ASI ku bisa banyak dan mempunyai kualitas yang bagus.
Akhirnya Tuhan Menjawab Doaku
Sampai umur anakku kurang lebih 1 Bulan, Aku terus mencari informasi tenatng bagaimana meningkatkan produksi ASI, tanpa sengaja kutemukan artikel tentang Almoon Milk Plus (Minuman yang mengandung kacang Almond, Daun Katuk, Madu murni, Kurma penuh protein). Seakan tak mau lagi dibohongi tanpa adanya perubahan yang berarti, aku menjadi sangat berhati-hati menggali informasi terkait dengan Almoon Milk Plus.
Berbagai bukti testimonial dari bunda yang sudah mencoba aku temukan, satu per satu aku baca terimonial tersebut. Dalam testimonial tersebut masalah yang terjadi pada bunda lain yang sudah mencoba ternyata sama seperti aku.
Setelah aku bertanya banyak pada customer service Almoon Milk Plus, untuk mengetahui betul atau tidak khasiat Almoon Milk Plus, ternyata Didalam Almoon milk Plus terkandung kacang almond yang memilik Nutrisi Penting seperti Vitamin E, Vitamin B2, B3, B1, Asam Volat, selain itu ada ekstrak kurma, madu dan daun katuk sudah dipercaya sebagai bahan utama produksi ASI. Kacang Almond yang terdapat didalam Almoon Milk Plus berprotein tinggi dan kaya akan serat cocok sekali sebagai makanan diet yang dapat menjaga berat badan ibu menyusui pasca melahirkan. Dan Customer Service Almoon Milk Memberikan banyak cerita pengalaman dan kasus bunda lain yang sama seperti aku, dalam hati aku bertanya “oh ternyata aku tidak sendirian 🙁 “.
Selain itu, Customer service Almoon Milk Plus memberikan informasi mengenai jahe merah. Katanya, Didalam Red Ginger mengandung 300 Zat Aktif yang berfungsi untuk membersihkan sirkulasi aliran darah dari sumbatan-sumbatan seperti lemak jahat.
Jika sirkulasi aliran darah tersumbat oleh lemak jahat, terutama pada ibu menyusui bisa mengakibatkan ALIRAN ASI TERSUMBAT atau tidak keluar sama sekali. Hal seperti Ini sering terjadi pada ibu menyusui disaat PD sudah terasa kencang dan penuh oleh ASI, tapi ASI yang keluar sedikit.
Setelah mendengar banyak penjelasan, langsung saja kuputuskan untuk memesan Almoon Milk Plus rasa Original, Coklat dan 1 box Red Ginger. Kebetulan harganya juga cukup terjangkau, tidak semahal produk-produk luar negeri yang belum tentu terbukti kebenarannya.
Pengalaman Pertamaku Mengkonsumsi Almoon Milk Plus dan Red Ginger
Sekitar dua hari kemudian, Almoon Milk Plus dan Red Ginger yang kupesan tiba. Tanpa mau menunda-nunda langsung kubuka kemasannya, lalu kubaca petunjuk pemakaiannya dengan teliti dan segera ku seduh 3 sendok Almoon Milk Plus dan 1 sendok Red Ginger dengan air hangat sampai larut. Sebelum aku minum, memang PD dalam kondisi kempis dan tidak berisi ASI sama sekali.